10 Fakta Mengenai Kopi, Minuman Sejuta Manfaat!

Kopi adalah salah satu minuman yang paling populer di dunia selain teh. Selama berabad-abad minuman ini telah menjadi kegemaran banyak orang termasuk tokoh-tokoh penting dalam sejarah.

Kopi juga menginspirasi lahirnya pemikir-pemikir bebas yang menggerakkan revolusi dan perubahan-perubahan dalam sejarah. Kopi sering dikaitkan dengan sejumlah isu kesehatan, baik dalam hal positif  maupun negatif. Semenarik apa minuman yang satu ini? Mari kita lihat bersama.

Orang-orang sering menghubungkan secangkir kopi dengan kreativitas. Kopi bahkan dijadikan semacam ikon bagi para pemikir bebas. Apakah kopi dan kreativitas memiliki hubungan?

Dilansir dari healthline.com, secangkir kopi dapat meningkatkan kemampuanmu untuk fokus dan memecahkan masalah, tetapi mungkin tidak berdampak langsung pada kreativitas. Dalam sebuah penelitian, ada 80 peserta yang diberi pil kafein 200 miligram, yang setara dengan satu cangkir kopi kental, atau plasebo. Efek stimulan pada pemikiran konvergen (pemecahan masalah) dan divergen (menghasilkan ide), memori kerja, dan suasana hati diuji.

Hasilnya, ditemukan kesimpulan bahwa kafein memengaruhi pemikiran konvergen tetapi bukan pemikiran divergen, lapor para peneliti itu. Kafein pada kopi tidak secara signifikan memengaruhi memori kerja, walaupun demikian, kopi dilaporkan memiliki peranan dalam membantu memperbaiki suasana hati. Ternyata kombinasi antara kefokusan dan suasana hati yang rileks menjadi suasana terbaik bagi seorang pemikir untuk menelurkan idenya.

Sering dianggap sebagai pendorong semangat dan inspirasi

Pada awalnya, minuman ini tidak dibudidayakan secara sengaja, melainkan ditemukan secara kebetulan. Dilansir dari ncausa.org, riwayat kopi sebagai minuman nikmat dimulai di dataran tinggi Ethiopia. Kisah setempat mengatakan bahwa seorang penggembala kambing bernama Kaldi adalah orang pertama yang menyadari potensi dari biji kopi ini.

Konon, Kaldi menemukan kopi setelah dia memperhatikan bahwa setelah memakan semacam buah beri dari pohon tertentu, kambingnya menjadi sangat energik sehingga tidak mau tidur di malam hari. Kaldi melaporkan temuannya kepada kepala biara setempat. Berdasarkan laporan itu, kepala biara membuat minuman dari buah temuan Kaldi dan menemukan bahwa minuman itu membuat para biarawan tetap terjaga selama berjam-jam waktu doa malam. Para biarawan membagi pengetahuan mereka tentang buah beri ajaib itu dan akhirnya kopi mulai dikenal masyarakat luas.

Saat berita ini bergerak ke arah Timur dan biji kopi mencapai semenanjung Arab, di situlah biji spesial ini memulai perjalanan yang akan membuatnya dikenal di seluruh dunia.
Saat ini Eropa seakan menjadi kiblat bagi pengembangan berbagai jenis kopi. Namun siapa sangka, ternyata kopi mencapai benua itu lewat peperangan lho.

Dilansir dari wikipedia.org, kopi pertama kali diperkenalkan ke Eropa di Hongaria ketika bangsa Turki menginvasi Hongaria pada pertempuran Mohács pada tahun 1526. Tiga tahun kemudian, kopi telah mencapai Wina oleh orang Turki yang sama yang melawan bangsa Eropa pada Pengepungan Wina (1529). Ketika tentara Ottoman dipukul mundur, mereka meninggalkan sejumlah besar karung kopi yang kemudian beralih tangan ke orang-orang Eropa untuk dijadikan minuman mereka.

Siapa sangka minuman ini pernah dianggap sangat berbahaya (seperti anggapan pada narkotika pada saat ini). Para peminumnya bahkan diancam dengan hukuman mati.

Dilansir dari atlasobscura.com, pada tahun 1633, Sultan Murad IV dari Ottoman menindak praktik minum kopi yang ia yakini dapat memprovokasi kerusakan sosial dan perpecahan di ibukotanya, Istanbul.

Biasanya orang-orang yang gemar minum kopi akan berkumpul di kedai-kedai tertentu dan mendiskusikan ide-ide yang dianggap sultan dapat membahayakan pemerintahan. Risiko gangguan ini sangat mengerikan, pikirnya, sehingga sang sultan akhirnya menyatakan bahwa para pelanggar harus segera dihukum mati. Menurut beberapa catatan, Sultan Murad IV sendiri mengintai jalan-jalan Istanbul dengan menyamar, mengeluarkan pedang seberat 100 pon untuk memenggal siapa pun yang dia temukan terlibat dalam aktivitas yang dianggapnya terlarang ini. 

Orang-orang sering menghubungkan secangkir kopi dengan kreativitas. Kopi bahkan dijadikan semacam ikon bagi para pemikir bebas. Apakah kopi dan kreativitas memiliki hubungan?

Dilansir dari healthline.com, secangkir kopi dapat meningkatkan kemampuanmu untuk fokus dan memecahkan masalah, tetapi mungkin tidak berdampak langsung pada kreativitas. Dalam sebuah penelitian, ada 80 peserta yang diberi pil kafein 200 miligram, yang setara dengan satu cangkir kopi kental, atau plasebo. Efek stimulan pada pemikiran konvergen (pemecahan masalah) dan divergen (menghasilkan ide), memori kerja, dan suasana hati diuji.

Hasilnya, ditemukan kesimpulan bahwa kafein memengaruhi pemikiran konvergen tetapi bukan pemikiran divergen, lapor para peneliti itu. Kafein pada kopi tidak secara signifikan memengaruhi memori kerja, walaupun demikian, kopi dilaporkan memiliki peranan dalam membantu memperbaiki suasana hati. Ternyata kombinasi antara kefokusan dan suasana hati yang rileks menjadi suasana terbaik bagi seorang pemikir untuk menelurkan idenya.

Kopi memiliki segudang manfaat untuk kesehatan termasuk dalam membantu memperpanjang umur atau memperlambat penuaan seseorang. Seperti dilansir dari forhims.com, penelitian baru menunjukkan bahwa kafein dalam kopi sebenarnya dapat berkontribusi pada hidup yang lebih lama dan lebih sehat.

Kafein memiliki beberapa manfaat sebagai zat anti penuaan. Yang pertama adalah melindungi tubuh seseorang dari peradangan kronis. Peradangan diyakini berkontribusi terhadap penyakit seperti alzheimer, hipertensi, diabetes, kanker, dan masalah jantung. Semua penyakit ini sering menggerogoti kaum lansia. David Furman dari Stanford University mencatat bahwa banyak penyakit yang kita kaitkan dengan penuaan sebenarnya bukanlah penyakit penuaan, melainkan penyakit peradangan.

Studi lain tentang efek kafein pada penuaan cenderung menghasilkan temuan serupa. Sebuah studi tahun 2012 tentang peran kafein dalam masa hidup menemukan bahwa kafein dapat mengurangi pensinyalan insulin dan menyebabkan orang makan lebih sedikit; dua faktor penting untuk hidup lebih lama dan lebih sehat. Singkatnya, meskipun belum ada bukti konklusif, kafein terbukti menghambat berbagai faktor yang berkaitan dengan penuaan.

Di antara segudang manfaat kopi, minuman ini juga berperan penting dalam kecantikan dan kesehatan kulit. Sebagaimana dilansir dari healthshots.com, kopi mengandung antioksidan tinggi seperti fenol, yang membantu melawan radikal bebas dan melindungi kulit dari kerusakan. Hasilnya, garis halus, kerutan, dan kulit kendor bisa dihindari. Padahal, antioksidan dalam kopi bisa membantu melawan jerawat, meningkatkan pembentukan kolagen, dan meminimalkan hiper-pigmentasi.

Masker wajah dari kopi juga mengurangi peradangan kulit dan meningkatkan sirkulasi darah, yang mengencangkan pembuluh darah dan membuat kulit lebih bercahaya. Masker wajah dari kopi juga meminimalkan tanda-tanda kelelahan.